Penyakit yang bersumber dari hewan, atau yang dikenal sebagai zoonosis, adalah penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini bisa menyebar melalui berbagai cara, seperti kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, gigitan serangga yang membawa penyakit, atau mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh agen penyakit.
Zoonosis telah menjadi perhatian besar dalam kesehatan global karena dapat menyebabkan wabah penyakit besar. Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang bersumber dari hewan yang perlu diwaspadai.
1. Rabies
Rabies adalah penyakit zoonosis yang sangat mematikan dan biasanya ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, terutama anjing, kelelawar, rubah, dan rakun. Virus rabies menyerang sistem saraf pusat dan dapat menyebabkan gejala seperti demam, kejang, halusinasi, serta agresivitas. Jika tidak segera ditangani, rabies hampir selalu berakibat fatal.
Cara paling efektif untuk mencegah rabies adalah dengan melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan, serta segera mencari perawatan medis jika terkena gigitan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies.
2. Salmonelosis
Salmonelosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella, yang sering ditemukan pada unggas, telur, daging, dan produk susu yang tidak diolah dengan benar. Manusia bisa terinfeksi Salmonella jika mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri tersebut. Gejala umum salmonelosis meliputi diare, demam, mual, muntah, dan kram perut.
Untuk mencegah infeksi Salmonella, sangat penting untuk memasak makanan dengan benar, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari konsumsi produk hewan yang tidak dimasak dengan sempurna.
3. Flu Burung (Avian Influenza)
Flu burung adalah penyakit virus yang terutama menyerang unggas, tetapi dalam beberapa kasus bisa menyebar ke manusia. Virus flu burung, terutama H5N1 dan H7N9, dapat menyebabkan gejala yang sangat parah pada manusia, seperti demam tinggi, batuk, sesak napas, dan dalam kasus yang parah, pneumonia dan kematian. Penyebaran flu burung ke manusia biasanya terjadi melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi, baik itu melalui kotoran, bulu, atau cairan tubuh unggas.
Pencegahan flu burung melibatkan pemantauan dan pengendalian unggas yang terinfeksi, serta menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan bekerja, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor peternakan.
4. Ebola
Ebola adalah penyakit virus yang sangat mematikan dan biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh dari hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar, primata, atau hewan liar lainnya. Ebola juga dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita.
Gejala Ebola meliputi demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, diikuti dengan muntah, diare, dan dalam banyak kasus, perdarahan internal dan eksternal. Tidak ada pengobatan spesifik untuk Ebola, sehingga pencegahan melalui pengendalian wabah dan isolasi pasien sangat penting.
5. Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, yang umumnya ditemukan pada kucing. Manusia bisa terinfeksi parasit ini melalui kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi, mengonsumsi daging mentah atau setengah matang yang mengandung parasit, atau melalui air yang terkontaminasi. Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau pada wanita hamil, toksoplasmosis dapat menyebabkan komplikasi serius.
Untuk mencegah toksoplasmosis, hindari kontak langsung dengan kotoran kucing dan pastikan daging dimasak dengan sempurna sebelum dikonsumsi.
6. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit bakteri yang ditularkan melalui air atau tanah yang terkontaminasi oleh urin hewan yang terinfeksi, seperti tikus, anjing, atau hewan ternak. Manusia bisa terinfeksi leptospirosis melalui luka terbuka, selaput lendir, atau konsumsi air yang terkontaminasi. Gejala leptospirosis termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, dan dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis, atau gagal hati.
Untuk mengurangi risiko leptospirosis, hindari kontak dengan air atau tanah yang mungkin terkontaminasi, terutama di daerah yang rawan banjir atau memiliki populasi tikus yang tinggi.
7. Lyme Disease
Lyme disease disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi dan ditularkan melalui gigitan kutu yang terinfeksi, terutama kutu yang hidup pada rusa. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala, kelelahan, serta ruam berbentuk lingkaran di sekitar area gigitan kutu. Jika tidak diobati, penyakit Lyme dapat menyebabkan masalah pada persendian, jantung, dan sistem saraf.
Untuk mencegah penyakit Lyme, sangat penting untuk melindungi diri dari gigitan kutu saat berada di luar ruangan, terutama di area hutan atau padang rumput, dengan menggunakan pakaian yang menutupi tubuh dan menggunakan obat anti-kutu.
8. Antraks
Antraks adalah penyakit bakteri yang disebabkan oleh Bacillus anthracis dan umumnya menyerang hewan ternak seperti sapi, domba, dan kambing. Manusia bisa terinfeksi melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, produk hewan yang terkontaminasi, atau menghirup spora antraks. Antraks dapat menyebabkan infeksi kulit, saluran pernapasan, atau pencernaan, tergantung pada cara infeksinya.
Pencegahan antraks pada manusia melibatkan vaksinasi terhadap hewan ternak di area yang rawan, serta pengendalian ketat terhadap produk hewan yang dihasilkan dari hewan yang terinfeksi.
Penyakit yang bersumber dari hewan dapat menyebar dengan berbagai cara dan berdampak serius pada kesehatan manusia. Penting bagi kita untuk memahami jenis-jenis penyakit zoonosis dan bagaimana cara menghindarinya. Langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan tangan, memasak makanan dengan benar, menghindari kontak dengan hewan yang sakit, serta mendapatkan vaksinasi pada hewan peliharaan adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran penyakit dari hewan ke manusia.
Dengan memahami risiko dan pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari berbagai penyakit zoonosis yang berbahaya.
Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait obat, suplemen, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengunjungi laman https://pafikotaatambua.org/ sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).